conversion adalah
Marketing
Marketing

Conversion dalam Website: Memahami Jenis-Jenis Conversion

Conversion adalah proses pengunjung atau prospek berubah menjadi pelanggan atau mengambil tindakan yang diinginkan oleh bisnis. Dalam dunia bisnis online, istilah “conversion” sering kali menjadi topik hangat yang dibahas oleh para pemilik usaha, marketer, dan analis. Hal ini karena conversion berperan sebagai tolak ukur keberhasilan dari sebuah kampanye atau strategi digital yang dijalankan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail berbagai jenis conversion yang umum dalam bisnis, seperti pembelian (purchase), prospek (leads), pendaftaran (sign up), panggilan (call), dan pengisian formulir (submit form). 

conversion adalah

Apa Itu Conversion?

Sebelum kita memahami jenis-jenis conversion, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan conversion itu sendiri. Secara sederhana, conversion artinya tindakan yang diambil oleh pengguna yang menunjukkan bahwa mereka telah berinteraksi dengan bisnis dengan cara yang positif. Ini bisa berarti membeli produk, mendaftar langganan newsletter, atau bahkan hanya mengisi formulir kontak.

Conversion sering diukur dalam bentuk rasio konversi (conversion rate/CTR), yaitu persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan dibandingkan dengan total pengunjung. Memahami dan meningkatkan rasio konversi adalah kunci untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Jenis-Jenis Conversion

  1. Pembelian (Purchase)

    Jenis conversion pertama yang paling diinginkan oleh banyak bisnis adalah pembelian (purchase). Pembelian terjadi ketika seorang pelanggan memutuskan untuk membeli produk atau layanan yang dijual, hal itu menandakan bahwa semua upaya pemasaran dan penjualan yang dilakukan telah membuahkan hasil. Namun, untuk mencapai tingkat conversion pembelian yang tinggi, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:

    • Pengalaman Pengguna
      Pengalaman pengguna/ user experience adalah faktor kunci dalam mendorong pembelian. Halaman produk harus mudah dinavigasi, informasi produk harus jelas dan lengkap, serta proses checkout harus sederhana dan cepat.
    • Kepercayaan Pelanggan
      Membangun kepercayaan adalah aspek penting lainnya. Sertifikat keamanan, testimoni pelanggan, dan kebijakan pengembalian barang yang jelas dapat membantu meyakinkan pelanggan bahwa mereka membuat keputusan yang tepat.
    • Penawaran Menarik
      Diskon, promosi, atau bundling produk dapat meningkatkan daya tarik pembelian. Pastikan untuk mengkomunikasikan nilai tambah dari penawaran tersebut kepada pelanggan.
  1. Leads

    Jenis kedua adalah prospek (leads). Singkatnya,  leads adalah jenis pelanggan yang menunjukkan minat pada produk atau layanan, tetapi belum melakukan pembelian. Mengumpulkan leads adalah langkah awal dalam proses penjualan dan sangat penting untuk membangun basis pelanggan yang kuat.

    1. Strategi Pengumpulan Leads
      Ada berbagai cara untuk mengumpulkan leads, seperti melalui konten berkualitas tinggi (misalnya e-book atau webinar), iklan berbayar, atau media sosial. Pastikan untuk menawarkan sesuatu yang bernilai bagi prospek sebagai imbalan atas informasi kontak mereka.
    2. Kualifikasi Leads
      Tidak semua leads diciptakan sama, sehingga kamu harus berfokus pada leads yang memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelanggan. Cobalah untuk membuat kategori berdasarkan demografi, perilaku online, dan interaksi sebelumnya.
  1. Pendaftaran (Sign Up)

    Jenis ketiga adalah pendaftaran (sign up). Pendaftaran biasanya merujuk pada tindakan di mana seseorang mendaftar untuk mendapatkan akses ke layanan atau konten tertentu. Ini sering kali terjadi dalam konteks aplikasi perangkat lunak (SaaS) atau platform online lainnya.

    • Formulir Pendaftaran
      Formulir pendaftaran harus dirancang dengan baik agar tidak membuat frustrasi calon pengguna. Batasi jumlah kolom yang harus diisi dan pastikan bahwa setiap informasi yang diminta relevan.
    • Manfaat Pendaftaran
      Komunikasikan manfaat dari pendaftaran dengan jelas kepada calon pengguna. Misalnya, apakah mereka akan mendapatkan akses eksklusif ke konten? Apakah ada uji coba gratis? Pastikan mereka memahami nilai dari mengambil tindakan tersebut.
  1. Panggilan (Call)

    Jenis conversion keempat adalah panggilan (call). Panggilan sering kali merupakan langkah penting dalam proses penjualan, terutama untuk bisnis B2B atau layanan berbasis konsultasi. Biasanya, audiens merasa malas jika hanya mengandalkan pesan singkat atau melalui email, sehingga ada beberapa audiens dengan karakteristik suka melakukan panggilan untuk mempercepat dapatnya informasi yang dia butuhkan. Mengubah pengunjung situs web menjadi panggilan telepon dapat meningkatkan peluang conversion secara signifikan.

    • Call to Action (CTA)
      Gunakan CTA yang jelas dan menarik untuk mendorong pengunjung melakukan panggilan. Misalnya, “Hubungi Kami Sekarang untuk Konsultasi Gratis!” atau “Pesan Sekarang” bisa menjadi dorongan yang efektif.
    • Pelatihan Tim Penjualan
      Pastikan tim penjualan terlatih dengan baik untuk menangani panggilan masuk dengan cara yang profesional dan ramah. Sangat penting untuk dapat menjawab segala jenis pertanyaan dan mengenai keberatan potensial dari calon pelanggan. Hal terpenting dari pelatihan ini adalah bagaimana tim penjualan dapat melakukan lobi serta negosiasi dengan pelanggan untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan.
  1. Pengisian Formulir (Submit Form)

    Jenis conversion kelima adalah pengisian formulir (submit form) Pengisian formulir adalah bentuk conversion lain yang umum terjadi di situs web bisnis dengan tujuan meminta pelanggan mengisi formulir untuk dikontak, mendapatkan dokumen, atau mendaftar newsletter.

    • Desain Formulir
      Desain formulir sangat penting untuk mendorong pengisian formulir oleh pengunjung. Pastikan formulir mudah dibaca dan tidak terlalu panjang. Gunakan label yang jelas dan beri tahu pengguna tentang langkah-langkah selanjutnya setelah mereka mengisi formulir.
    • Tindak Lanjut
      Setelah seseorang mengisi formulir, tindak lanjut sangat penting untuk menjaga minat mereka tetap tinggi. Kirimkan email terima kasih atau informasi lebih lanjut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Meningkatkan Rasio Konversi

Setelah memahami berbagai jenis conversion umum dalam bisnis online, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk meningkatkan rasio konversi kamu secara keseluruhan.

  1. Analisis Data

    Untuk mendapatkan data mengenai audiens, kamu bisa menggunakan alat analisis yang disediakan oleh Google seperti Google Analytics 4 (GA4) dan Google Tag Manager (GTM). Langkah selanjutnya, kamu bisa melakukan Identifikasi pada halaman mana yang memiliki tingkat keluar tinggi dan lakukan perbaikan sesuai kebutuhan.

  2. Uji A/B

    Uji A/B (A/B Testing) biasanya dilakukan untuk mengetahui tingkat keefektivan dari kampanye marketing suatu produk layanan yang ditampilkan. Uji A/B juga digunakan untuk mengetahui strategi apa yang membuatnya berhasil. Uji A/B dapat dilakukan pada elemen-elemen krusial seperti judul halaman, Call to Action, dan desain formulir untuk melihat mana yang lebih efektif dalam kegiatan marketing. Caranya, kamu hanya perlu melakukan uji A/B pada elemen-elemen kunci seperti judul halaman, CTA, dan desain formulir untuk melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan conversion.

  3. Optimalkan SEO

    Optimasi SEO juga dapat digunakna untuk meningkatkan angka konversi pada suatu website. SEO bekerja dengan menempatkan website milikmu pada urutan awal pencarian Google, sehingga pelanggan yang menemukan websitemu akan dihitung sebagai konversi organik. Caranya adalah, kamu bisa menggunakan kata kunci yang relevan dengan konten yang disajikan. Kamu juga harus memastikan websitemu mobile-friendly, sehingga nyaman diakses menggunakan perangkat jenis apapun. Platform kami MakeWebEasy, menyediakan jasa pembuatan website profesional yang sudah mendukung fitur SEO dan masih banyak fitur-fitur lainnya.

  1. Tingkatkan Kecepatan Situs

    Kecepatan loading situs web sangat mempengaruhi pengalaman pengguna dan tingkat conversion. Pastikan website milikmu cepat dimuat agar pengunjung tidak meninggalkan halaman sebelum melihat produk atau layanan yang kamu tawarkan. Untuk menghitung tingkat kecepatan website, kamu bisa mengeceknya menggunakan Page Speed Insight

  1. Personalisasi Pengalaman Pengguna

    Saat ini, tren menggunakan personalized marketing mulai banyak bermunculan. Personalized marketing adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan menyesuaikan konten-konten promosi atau kegiatan promosi berdasarkan keinginan, minat, dan perilaku pelanggan. Kabar baiknya, kamu bisa menggunakan data perilaku pelanggan dari website yang kamu kelola untuk membuat kampanye marketing berdasarkan personalisasi. Cobalah untuk menampilkan rekomendasi produk berdasarkan perilaku sebelumnya untuk mendapatkan peluang konversi lebih tinggi.

Conversion Rate

Conversion rate adalah istilah yang digunakan dalam dunia marketing untuk mengukur tingkat efektivitas sebuah website mampu mengubah pengunjung menjadi pelanggan atau mendapatkan tindakan konversi yang diinginkan dari pengunjung website. Untuk mengetahui cara menghitung tingkat conversion rate, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

rumus conversion rate

Sebagai contoh perhitungan, website makewebeasy.com memiliki jumlah total kunjungan sebanyak 5,000 pengunjung setiap bulannya. Nilai konversi dalam website tersebut adalah 500. Untuk menghitungnya, kita bisa jabarkan sebagai berikut:

Conversion Rate makewebeasy.com = 500/5000 x 100

Conversion Rate makewebeasy.com = 10%

Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa conversion rate dari website makewebeasy.com adalah 10%

Kesimpulan

Conversion adalah aspek krusial dari setiap bisnis yang ingin tumbuh dan berkembang di pasar saat ini. Dengan memahami berbagai jenis conversion seperti pembelian, leads, pendaftaran, panggilan, dan pengisian formulir, serta menerapkan strategi efektif untuk meningkatkannya, kamu dapat membawa bisnis online ke level berikutnya.

Ingatlah bahwa proses peningkatan rasio konversi bukanlah sesuatu yang instan; ini memerlukan waktu dan eksperimen berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat dan fokus pada pengalaman pelanggan, kamu akan melihat hasil positif dalam waktu dekat.